Macam- Macam Jenis Wayang
Macam- Macam Jenis Wayang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan beragam budaya. Salah satunya wayang. Wayang merupakan budaya yang berasal dari pulau jawa. Asal usul wayang telah ada sejak 1500 tahun sebelum Masehi. Wayang sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu:
1. Wayang Purwa
Wayang purwa juga disebut wayang kulit karena terbuat dari kulit lembu. Penyaduran sumber cerita dari Ramayana dan Mahabarata ke dalam bahasa Jawa kuno dilakukan pada zaman Raja Jayabaya. Sunan Kalijaga, salah seorang walisanga(Demak, abad XV) adalah orang yang pertma kali mnciptakan wayang dengan bahan dari kulit lembu.
Wayang Purwa/ Kulit |
2. Wayang Golek
Banyak orang menyebut juga wayang tengul. Wayang ini berbuat dari kayu dan diberi baju seperti manusia. Sumber ceritanya diambil dari sejarah, misalnya cerita Untung Suropati, Batavia, Sultasn Agung, Banten, Trunajaya, dll. Cerita wayang golek juga (dapat) mengambil dongen-dongeng dari negara Arab. Pementasan wayang golek tidak menggunakan kelir/layar seperti wayang kulit.
Wayang Golek |
3. Wayang Krucil (Gedhog)
Wayang krucil terbuat dari kayu. Bentuknya sama dengan wayang kulit. Banyak orang menamakan juga wayang klitik. Menceritakan riwayat Damarwul dan Majpahit. Untuk menancapkan wayang klitik, tidak pakai batang pisang sepert wayang kulit, tetapi menggunakan kayu yang diberi lubang-lubang.
Wayang Krucil(Gedhog) |
4. Wayang Beber
Wayang beber terbuat dari kain atau kulit lembu yang berupa beberan. Tiap beberan merupakan satu adegan cerita. Bila sudah tidak dimainkan, beberan itu digulung lagi. Wayang beber dibuat pada zaman Majapahit.
Wayang Beber |
5. Wayang Suluh
Pementasan wayang suluh biasanya bertujuan untuk penerangan masyarakat. Wayang ini tergolong wayang modern. Terbuat dari kulit dan gambarnya seperti orang(manusia) sekarang. Wayang suluh juga diberi pakaian seperti lazimnya manusia. yaitu celana, rok, dll. sumber ceritanya diambil dari kisah perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
Wayang Suluh |
6. Wayang wong (Orang)
Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang (wayang kulit
yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan
tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka
wayang tersebut. Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang
dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka
menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain
wayang orang ini diubah/dihias mukanya dengan tambahan gambar atau
lukisan. Cerita wayang purwa yang dipanggungkan dengan pemeran orang-orang dewasa dan dicampur dengan gerakan tari disebut wayang orang. Sumber ceritanya seperti halny wayang purwa yaitu Ramayana dan Mahabarata.
Wayang wong (Orang) |
7. Wayang Thengul
Wayang thengul adalah sejenis kesenian wayang yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. Wayang yang digunakan pada Wayang
Thengul ini terbuat dari kayu berbentuk tiga dimensi sehingga hampir mirip
dengan Wayang golek,namun yang
membedakan adalah bentuk karakter dan cerita yang dibawakannya. Wayang Thengul ini hampir mirip dengan Wayang golek yang ada di Indonesia. Namun perbedaan yang jelas
terlihat adalah pada cerita yang diangkat dan karakter tokoh yang ditampilkan.
Apabila pada wayang golek lebih banyak yang mengangkat cerita Carangan atau cerita Wayang purwa seperti Mahabarata dan Ramayana, namun berbeda dengan Wayang Thengul yang banyak mengangkat
cerita rakyat seperti cerita Wayang
gedhog (cerita kerajaan majapahit) dan Wayang
menak (cerita panji serta cerita para wali).
Wayang Thengul |
8. Wayang Menak
Wayang Menak atau disebut juga Wayang Golek Menak merupakan wayang berbentuk boneka kayu yang diyakini muncul pertama kali di daerah Kudus pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwana II. Sumber cerita Wayang Menak berasal dari Kitab Menak, yang ditulis atas kehendak Kanjeng Ratu Mas Balitar, permaisuri Sunan Paku Buwana I pada tahun 1717 M. Babon induk dari Kitab Menak berasal dari Persia, menceritakan Wong Agung Jayeng Rana atau Amir Ambyah (Amir Hamzah), paman Nabi Muhammad SAW.
Wayang Menak |
Komentar
Posting Komentar